Pesantren Sebagai Majelis Ilmu dan Pengembangan Santri

  • Bagikan
Direktur Harian Rakyat Sulsel Daswar M Rewo dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Makassar, KH Kaswad Sartono di Meja Podcast Harian Rakyat Sulsel

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Terselenggaranya Hari Santri Nasional pada 22 Oktober lalu menjadi momentum besar bagi Indonesia tak kecuali di Sulawesi Selatan. Bukan hanya bagi santri yang bermukim dan menimba ilmu di pesantren, Hari Santri Nasional ini dimaknai luas bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan sunah Rasul.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Makassar, KH Kaswad Sartono mengatakan Hari Santri Nasional sebagai momentum mempererat tali persaudaraan antarsesama, bukan hanya di lingkup pesantren namun masyarakat secara umum. Kokohnya tali persaudaraan di momen Hari Santri ini terlihat pada gelaran Selawat Nariyah yang merupakan program Nahdlatul Ulama berupa 1 miliar Selawat Nariyah.

“Di Makassar kami mendapat kuota 933.240 kali bacaan dan alhamdulillah berjalan dengan baik karena seluruh stakeholder terlibat,” kata Kaswad dalam program podcast Harian Rakyat Sulsel, Kamis (26/10).

Selain itu, pada gelaran tersebut ada pula ekspose santri yang memamerkan hasil karya sesuai dengan surat edaran Kementerian Agama. Melihat berbagai karya para santri, Rektor UIN Alauddin Makassar Profesor Hamdan Juhannis tak ketinggalan memberikan afirmasi dan beasiswa bagi santri yang berprestasi.

“Di Expo Pesantren yang di hadiri pesantren dari Makassar, Gowa, Maros, Takalar, dan Jeneponto setiap pondok pesantren memiliki program masing-masing yang menghasilkan produk seperti air minum ada pengembangan ekonomi ada peternakan dan perkebunan,” ujar dia.

  • Bagikan