Tiga Deputi GenBI UNM Berkolaborasi Gelar GenBI Agency Visit

  • Bagikan
Pengurus Gendi UNM Foto Bersama

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Tiga Deputi Generasi Baru Indonesia Universitas Negeri Makassar atau GenBI UNM berkolaborasi menggelar GenBI Agency Visit (Gesit) di UD. Naga Mas dan media podcast Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muslim Indonesia Fikom.umi.ac.id, Sabtu (21/10).

Kegiatan kolaborasi Multimedia Manajemen, Publik Relations, dan Kewirausahaan GenBI UNM mengusung tema Perkuat UMKM, Kembangkangkan Potensi, dan Mewujudkan Perubahan Berkelanjutan yang dihadiri 38 anggota ditambah 1 demisioner Ketua GenBI UNM dan 1 pelaku UMKM.

Gesit dirangkaikan dengan beberapa kegiatan yaitu kunjungan ke lokasi UMKM serta podcast bersama demisioner Ketua GenBI UNM, Azizul Jabbar Mansyur dan Pemilik CV Naga Mas, Narto.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Psikologi (FPSI) UNM Muh Nur Hidayat Nurdin. Kata dia, dirinya merasa bangga membuka kegiatan GenBI.

“Saya merasa bangga berada di depan orang-orang hebat karena tidak semua orang punya logo BI, dan tidak semua orang bisa mendapatkan beasiswa ini,” ucap Nur Hidayat.

Sementara, pada podcast pertama yang mengusung tema Kecakapan Perjalanan Karier Demisioner GenBI UNM Azizul menceritakan perjalanan kariernya setelah berakhir jabatannya.

“Mengemban amanah sebagai Ketua GenBI UNM bukanlah hal mudah, namun dibalik kesulitan itu ada kemudahan dalam karier saya,” jelas Azizul.

Lalu, dalam podcast ke-2 dengan tema Perjalanan Korban PHK Massal 2008 dalam Merintis UMKM Sunarto juga menceritakan kunci sukses usahanya setelah di-PHK oleh salah satu perusahaan.

Narto–sapaan akrab Sunarto merupakan perantau dari Surabaya yang merintis usaha di Makassar sejak tahun 2008 setelah di-PHK. Dia harus memulai usaha dari nol untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Saya memulai membuat kecap dari nol, tanpa ada pengalama dan modal kecil. Sehingga saya belajar, selagi ada kemauan disitu ada jalan,” jelas Narto dalam podcast.

Narto juga menambahkan motivasi atau pelajaran dalam hidupnya.

“Melalui PHK ini saya sadar bahwa kita tak boleh memiliki sifat ketergantungan. Sebisa mungkin ciptakan sesuatu dan berdampak untuk orang lain,” jelasnya. (*)

  • Bagikan