Berkali-kali Jalani Rawat Inap Tanpa Memikirkan Biaya Berkat Program JKN

  • Bagikan

PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat Indonesia.

Memasuki satu dekade penyelenggaraan program JKN, berbagai manfaat telah dirasakan masyarakat yang terdartar sebagai peserta JKN. Tidak hanya masyarakat yang berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah, tetapi juga bagi mereka yang tergolong dalam ekonomi menengah ke atas.

Ratnifa Faharuddin (50) salah satu peserta yang telah memanfaatkan layanan JKN untuk pengobatannya dari penyakit diabetes dan jantung. Ia merasa bersyukur dengan adanya program JKN ini.

Sebagai peserta JKN, Ratnifa sudah beberapa kali memanfaatkan kartu JKN miliknya, ia bersyukur karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk berobat. Pasalnya, ia sudah didaftarkan oleh Pemerintah Kota Parepare sebagai peserta JKN pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Kepada Tim Jamkesnews, ia mengungkapkan betapa pentingnya perlindungan kesehatan yang ditawarkan oleh program pemerintah ini. Bukan hanya dari segi jaminan kesehatan, ia juga mendapatkan perlindungan dari kemungkinan biaya kesehatan yang besar saat harus mengakses layanan kesehatan di rumah sakit.

Wanita paruh baya yang kesehariannya berjualan kue ini menceritakan awal mula ia terserang penyakit jantung. Sebelumnya, ia rutin menjalani perawatan karena penyakit diabetes, sampai pada saat ia merasakan nyeri yang tidak tertahankan pada dadanya.

“Saya baru pertama kali merasakan nyeri dada yang seperti itu sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Ini sudah kali kedua saya dirawat inap karena gejala yang sama, saya kira ini akibat dari penyakit diabetes yang saya derita tapi setelah dilakukan pemeriksaan ternyata jantung saya yang bermasalah,” ungkapnya, Senin (06/11)

Ratnifa sempat dihantui rasa khawatir karena saat menjalani perawatan dirinya dirawat selama satu hari di ruangan Intensive Care Unit (ICU), akan tetapi kekhawatiran itu sirna karena semua biaya perawatannya sudah ditanggung oleh Program JKN.

“Saya dan anak sempat khawatir saat dirawat di ICU, karena biayanya pasti akan sangat besar. Dengan penghasilan yang tidak tetap tentunya akan sulit untuk membayarnya. Tapi setelah dijelaskan oleh perawat jika semua biaya sudah menjadi tanggungan Program JKN, saya langsung lega,” tutur Ratnifa.

Saat itu, Ratnifa dirawat selama lima hari sebelum dinyatakan sudah bisa pulang oleh dokter. Menurutnya, pelayanan yang diberikan oleh dokter maupun perawat yang bertugas sangat memuaskan dan benar-benar memperhatikan pasien.

“Baru-baru ini saya dirawat selama lima hari, sebelumnya saya juga pernah dirawat selama lima hari karena sakit di dada saya yang kembali kambuh. Tidak ada pembatasan rawat inap yang saya temukan seperti cerita orang-orang. Dokter dan perawatnya juga benar-benar memberikan pelayanan yang maksimal, bahkan saat cairan infus habis, perawatnya langsung datang tanpa menunda,” puji Ratnifa.

Setelah beberapa kali menjalani rawat inap, kini Ratnifa tetap rutin menjalani rawat jalan di rumah sakit. Dengan satu kali berkunjung ke rumah sakit, ia bisa melakukan pengecekan gula darah dan juga pemeriksaan jantung.

“Minggu ini sudah jadwal kontrol di rumah sakit, tapi terlebih dahulu harus mengambil rujukan di puskesmas karena semua diatur dalam prosedur yang harus ditaati. Saya tidak merasa dipersulit, karena tidak sebanding dengan pelayanan yang sudah didapatkan,” terangnya.

Di akhir wawancara, Ratnifa berharap penyelenggaraan program JKN dapat terus berlanjut memberikan manfaatnya kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Semoga program mulia ini terus berlanjut, sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa turut merasakan pelayanan kesehatan gratis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Parepare dan juga BPJS Kesehatan, saya bisa berobat tanpa terkendala biaya,” tutup Ratnifa. (***)

  • Bagikan