Gelar Sosialisasi Nilai Pancasila dan Kebangsaan, Begini Arahan Ketua DPRD Gowa

  • Bagikan
Ketua DPRD Gowa Rafiuddin Beri Materi dalam Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Sosialisasi pancasila adalah penyampaian nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, dimana sosialisasi ini bertujuan untuk menggugah maupun menanamkan nilai-nilai yang dimiliki Pancasila kepada audience.

Harapannya, dengan harapan audience dapat mengetahui, memahami, memaknai, menerapkan serta melaksanakan nilai-nilai Pancasila.

Hal itu disampaikan Kabag Perundang undangan
Syarifuddin Kulle saat membuka kegiatan Sosialisasi Nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang berasal dari Pokok-Pokok Pikiran Ketua DPRD Kabupaten Gowa di Kalurahan Pattapang, Senin (4/12).

Pada kesempatan itu, peserta sosialisasi berasal dari Pemerintahan Kecamatan Sekretaris Camat Tinggimoncong Unsur Muspika Ka. Polsek Tinggimoncong, Danramil 1409 Tinggimoncong, Lurah Pattapang, Para Ketua Lingkungan, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan.

Narasumber Kegiatan yakni Kapolsek Tinggimoncong mewakili Kapolres Gowa IPTU. Anwar Mansyur. Kata dia, secara garis besar dalam materi yaitu menjaga keamanan dan netralitas TNI dan Polri dalam pelaksanaan Pemilu kedepan tetap menjaga persatuan dan kesatuan meskipun berbeda pilihan.

“Meski berbeda pilihan, saya kira masyarakat harus menjaga keamanan dan netralitas, termasuk TNI-Polri,” ujar IPTU Anwar Mansyur.

Terpisah, Narasumber Kegiatan, Salam Samad yang juga Komisioner KPU Devisi Teknis menjelaskan perihal Pemilu. Kata dia, definisi Pemilihan Umum adalah sarana kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara.

“Serta, tugas Bawaslu seperti melakukan pencegahan dan penindakan, mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan Pemilu di Wilayah, mencegah terjadinya praktik politik uang, mengawasi netralitas, mengawasi pelaksanaan putusan, dan mengevaluasi pengawasan dalam pemilu tahun 2024,” ujar Salam Samad.

Sementara, Ketua DPRD Gowa Rafiuddin sebagai narasumber ketiga tentang Wawasan Kebangsaan. Menurutnya, Wawasan kebangsaan adalah pemahaman mendalam mengenai identitas, sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang melekat dalam suatu bangsa. Hal ini melibatkan kesadaran akan persatuan, keragaman, dan tanggung jawab terhadap pembangunan negara

Dalam konteks Indonesia, wawasan kebangsaan mengacu pada pemahaman mendalam tentang sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, serta kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai negara yang beragam.

Adapun fungsi Wawasan, kata dia, menghubungkan semua orang dalam satu negara, sehingga kita merasa satu dan saling menghormati. Menciptakan rasa bangga dengan budaya, sejarah, dan simbol-simbol negara.

“Mendorong kita untuk mengikuti aturan dan berlaku adil. Lalu, mendorong kita untuk memilih pemimpin dan berpartisipasi dalam proses politik,” jelasnya.

“Membantu menjaga negara tetap aman dan stabil, Mengajarkan menghormati berbagai budaya. Membantu kita mengerti peran kita dalam komunitas dunia. Memupuk rasa cinta dan kesetiaan pada negara kita. Melindungi negara kita dari ancaman luar. Membantu kita bersama-sama mengatasi masalah global seperti perubahan iklim dan masalah kesehatan,” tambahnya.

Adapun faktor yang mempengaruhi wawasan kebangsaan, sambung Rafiuddin, yaitu Pendidikan.
Dalam sistem pendidikan, masyarakat belajar tentang sejarah bangsa, nilai-nilai budaya, dan pentingnya persatuan.

“Di sekolah, kita diajarkan untuk menghargai keragaman dan pluralitas yang ada dalam masyarakat kita,” ungkapnya.

Lalu, ada sejarah Bangsa. Di mana, sejarah adalah cermin dari identitas bangsa. Melalui pemahaman yang mendalam tentang sejarah bangsa Indonesia. Di mana, lewat itu dapat mengenali akar-akar perjuangan dan pencapaian yang telah membentuk kita menjadi apa yang kita adalah saat ini.

“Sejarah bangsa adalah kisah tentang perjuangan, penderitaan, dan kebangkitan yang telah membentuk karakter bangsa kita,” paparnya.

Budaya dan Identitas. Di mana, Kebudayaan adalah salah satu elemen yang paling kuat dalam membentuk Wawasan Kebangsaan. Budaya mencakup bahasa, adat istiadat, seni, dan nilai-nilai yang kita warisi dari generasi sebelumnya.

Memahami dan merayakan budaya kita adalah cara untuk menghargai kekayaan warisan yang kita miliki sebagai bangsa. Peran Pemerintah, Pemerintah memainkan peran penting dalam membentuk Wawasan Kebangsaan melalui kebijakan dan program-program pendidikan.

Pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan nilai-nilai kebangsaan yang positif dan mendukung kerja sama antar warga negara.
Kebijakan yang bijaksana dan pemimpin yang visioner dapat memperkuat ikatan antara pemerintah dan rakyat, menciptakan kebanggaan nasional, dan mendorong persatuan.
adapun beberapa contoh yang di berikan narasumber tentang contoh penerapan wawasan Kebangsaan.

Mengikuti Perayaan Hari Kemerdekaan
Setiap tahun, warga negara merayakan Hari Kemerdekaan dengan mengibarkan bendera, menyanyikan lagu kebangsaan, dan berpartisipasi dalam berbagai acara yang merayakan kebebasan dan persatuan bangsa.

Partisipasi dalam Pemilu. Kata Rafiuddun, warga negara yang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat akan aktif dalam pemilihan umum, memilih pemimpin yang dianggap mampu memajukan negara dan mewakili kepentingan masyarakat

Sebelum mengakhiri materinya selaku ketua DPRD Kabupaten Gowa, Rafiuddin mengatakan, dengan adanya penanaman nilai-nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan negara kita ini dalam kondisi aman. (*)

  • Bagikan