Aksi Boikot Produk Pro Israel, Starbucks dan Pizza Hut Alami Kerugian Miliaran

  • Bagikan
ilustrasi

JAKARTA, BACAPESAN.COM — Dampak aksi boikot Israel mulai terlihat dan dirasakan sejumlah perusahaan.

Salah satunya Starbucks, mengalami penurunan nilai pasar sekitar US$12 miliar dalam satu bulan terakhir. Penurunan ini terjadi karena penjualan melambat, penurunan daya beli konsumen, perselisihan dengan karyawannya.

Dikutip dari Morocco World News, meskipun pertumbuhan penjualan lebih baik dari perkiraan sebesar 8 persen pada kuartal fiskal keempat, harga saham Starbucks mengalami penurunan mingguan.

Pada Senin (4/12), saham Starbucks turun 1,6 persen, menandai penurunan terpanjang sejak perusahaan tersebut berdiri pada tahun 1992.

Penurunan ini menghapus 9,4 persen nilai pasar Starbucks, atau sekitar US$12 miliar. Pada awal perdagangan Kamis (7/12), harga saham Starbucks turun sekitar 6,5 persen menjadi US$96,90 per saham.

Sebelumnya, ketika penurunan harga saham terjadi Starbucks sedang mengadakan acara Red Cup Day tahunan di mana barista membagikan cangkir bertema liburan berwarna merah kepada pelanggan.

Namun, acara tersebut diganggu oleh mogok kerja pekerja yang tergabung dalam serikat Workers United yang menuntut peningkatan staf dan jadwal kerja.

Protes tersebut adalah salah satu dari beberapa perselisihan antara Starbucks dan serikat pekerja.

  • Bagikan