Buka Rakor Pelindungan Bahasa Daerah, Pj Sekda Provinsi Sulsel Harap Lahirkan Strategi dan Ide Inovatif

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN COM – Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi Sulawesi Selaran, Andi Muhammad Arsjad menekankan, Rapat Koordinasi (rakor) Antarinstansi dalam rangka pelindungan bahasa daerah yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan merupakan momentum penting untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan ide-ide inovatif dalam upaya menjaga keberlangsungan bahasa dan sastra Indonesia serta bahasa-bahasa daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

“Tentu dengan adanya rakor ini, saya yakin kita dapat menciptakan strategi yang lebih efektif dan terintegrasi, serta ide inovatif untuk memperkuat pendidikan bahasa dan sastra, mendukung para penulis dan seniman lokal, serta melindungi warisan budaya yang begitu berharga bagi kita semua, khususnya bahasa daerah,” ujar Andi Muhammad Arsjad saat membuka kegiatan Rakor di Hotel Four Points by Sheraton, Jumat, 16 Februari, 2023 malam.

Menurut Arsjad, pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra tidak dapat dilakukan secara terpisah. Perlu menjalin kerja sama yang erat antara pemerintah, akademisi, praktisi budaya, dan masyarakat agar program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang positif bagi keberlangsungan budaya dan bahasa daerah.

Dalam sambutannya, Andi Muhammad Arsjad mengucapkan terima kasih kepada panitia pelaksana kegiatan, pihak terkait dan kepada seluruh pemerintah daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang telah berkomitmen untuk mendukung pembangunan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra di wilayah mereka masing-masing, serta kepada semua peserta yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk hadir.

Selain itu, sebagai pemerintah daerah mengakui dan menghargai peran yang bahasa dan sastra dalam memperkuat identitas budaya kita. Bahasa bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga merupakan cerminan dari sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. “Untuk itu, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa bahasa dan sastra kita tetap hidup, berkembang, dan terlindungi,” ucap Arsjad, sapaan karib dia.

Ia mengajak seluruh peserta rakor untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan berkomitmen dalam menjalankan program ini dengan penuh semangat dan dedikasi, khususnya terhadap bahasa daerah kita yang terancam punah dan mewujudkan bersama-sama visi untuk menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya dan bahasa daerah kita demi kesejahteraan dan keberlangsungan generasi mendatang.

Sementara, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel, Ganjar Harimansyah menguraikan, kegiatan rakor ini dilaksanakan berupa diskusi dengan para pemangku kepentingan di daerah. “Hasilnya berupa kesepakatan kerja sama yang akan ditandatangani oleh seluruh perwakilan dari 24 kabupaten/kota di Sulsel dan 4 kabupaten di Sulbar,” ujar pria yang tercatat sebaga Pegawai Kemedikbudristek berprestasi, peraih juara 1 ini.

Kegiatan ini lanjut dia, bertujuan untuk melakukan sinergi dalam pelaksanaan kegiatan bersama mitra kerja untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang ditemukan. “Upaya pelestarian bahasa daerah untuk Festival Tunas Bahasa akan sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini kami tambah kelas komunitas karena pelestarian bahasa daerah yang kira lakukan menggunakan model B berbasis sekolah dan komunitas,” detail Ganjar. (***)

  • Bagikan