Skill ini memungkinkan pembina memberikan bimbingan yang efektif kepada para santri dalam berbagai proses yang dilakoninya di pesantren. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah strategis ini secara komprehensif dan berkesinambungan, diharapkan model pembinaan santri yang lebih berdaya dan berempati dapat terwujud, dan tragedi serupa dapat dihindari di masa depan.
Meski demikian, dalam menyikapi berbagai permasalahan yang terjadi di pondok pesantren, penulis masih meyakini bahwa pondok pesantren masih menjadi tempat terbaik dalam pembentukan karakter anak, terlepas dari beberapa tragedi yang terjadi. (***)