Catet ya… Tidak Ada Puasa Atau Amalan Khusus di Bulan Rajab

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN.COM – Sebentar lagi umat Islam akan memasuki bulan Rajab 1443 Hijriah.

Banyak kalangan muslim yang menganggap ada amalan-amalan khusus di bulan Rajab.

Seperti memperbanyak puasa, salat sunnah, salat malam, dan semisalnya.

Namun, menurut Ustad Adi Hidayat, tidak ada amalan khusus di bulan Rajab.

Dia mengatakan, bulan Rajab adalah salah satu dari 4 bulan Khurum atau bulan Kharam.

Yaitu bulan Muharram, bulan Zulki’da, bulan Rajab dan bulan Zulhijah.

“Disebutkan di Hadis Muslim nomor 1960. Dari Aisyah ra, dan dikuatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa Nabi itu sering meningkatkan puasa di bulan Khurum (bulan kharam)” kata Ustad Adi Hidayat dalam sebuah ceramahnya dikutip kanal YouTube Media Dakwah Hikmah TV.

Artinya, bukan saja bulan Rajab. Tetapi empat bulan Khurum di atas.

Kata Aisyah ra, “saya kadang melihat Nabi Salallhu’alaihi wassalam puasa seakan-akan tidak berbuka. Tetapi juga melihat beliau berbuka seakan-akan tidak puasa”.

“Maksudnya apa, jika anda mau meningkatkan puasa di bulan Khurum, seperti bulan Muharram, bulan Zulki’da, bulan Rajab, bulan Zulhijah itu silahkan, boleh-boleh saja, itu tidak ada kekhususan puasa di satu bulan saja, tidak,” jelas Ustad Adi.

Dia mengatakan, tidak ada amalan khusus di bulan Rajab.

Namun jika ingin tingkatkan puasa di Bulan Rajab untuk evaluasi diri, menghindari maksiat, maka boleh-boleh saja.

Atau terkhusus di bulan-bulan Kharam yang 4 tersebut, maka itu boleh. Silahkan.

“Kalau ada yang tanya boleh ngga saya puasa di Bulan Rajab, silahkan, anda mau puasa Senin Kamis silahkan. Pengen puasa Daud, silahkan. Karena puasa di bulan-bulan Khurum dianjurkan Nabi SAW,” papar Ustad Adi.

Ustad Adi mengatakan, keutamaan puasa di bulan Rajab itu sebetulnya adalah keutamaan umum yang disebutkan dalam dalil-dalil yang masuk dalam kategori puasa atau ibadah dalam bulan-bulan Khurum.

Ustad Adi berharap Ummat Islam tidak melakukan amalan yang tidak ada tuntunan dari Nabi.

Apalagi ada banyak hadis-hadis palsu yang berbicara tentang keistimewaan puasa di bulan Rajab.

Contoh salah satu hadis berbunyi “Siapa yang menunaikan salat di malam jumat, di bulan Rajab, di antara Isya sampai dengan fajar, maka diampuni dosanya dibebaskan dari neraka.”

“Ini hadis palsu. Saking palsunya sampai tidak ditemukan di kitab-kitab hadis palsu,” jelas Ustad Adi.

Kemudian, hadis palsu lain berbunyi: di surga itu ada satu sungai namanya sungai Rajab, siapa yang puasa sehari di bulan Rajab, maka dapatkan kenikmatan di surga dengan meminum sungai Rajab. Itu juga hadis palsu,” jelasnya. (fin/*)

  • Bagikan

Exit mobile version