Wali Kota Makassar: Mitigasi Sosial, Permasalahan Sosial Tidak Boleh Dibiarkan

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), menekankan pentingnya mitigasi sosial. Kota Makassar dengan penduduk 1,5 juta jiwa menjadikan tingkat heterogenitas sosial tinggi.

Danny menyampaikannya saat silaturahmi bersama Kadensus 88 AT Polri dan Keluarga Binaan Kota Makassar, dalam kegaiatan bertajuk Deradikalisasi dan Pembinaan terhadap Eks Napiter dan Keluarga Napiter yang berlangsung di Baruga Angging Mammiri, Minggu (18/9/2022) malam.

“Peran pemerintah sangat penting, seumpama tubuh, maka pemerintahan adalah otaknya. Dan komunitas masyarakat di lorong-lorong adalah selnya. Jika otak slow respons, tentunya akan menimbulkan aksi reaksi,” kata Danny.

Danny mengakui, sebagai anak lorong, 40 tahun hidup dan besar di lorong, menjadikan kepekaan dan respons cepat menjadi keseharian dalam berbagai hal.

“Orang kenal saya sebagai anak lorong, jadi pada dasarnya saya paham betul persoalan di lorong, potensi di lorong, dan solidaritas di lorong,” ungkap Danny.

Dalam hal mitigasi sosial, kata Danny, jika kota/kabupaten lainnya memiliki RT/RW, maka di Makassar setelah RT/RW ada Bassi Barania dan Dewan Lorong. Dewan Lorong ini dipilih tiga orang dari unsur orang tua, perempuan, dan milenial, yang dilatih dengan sensor sosial.

“Permasalahan sosial tidak boleh dibiarkan, harus ada mitigasi sosial. Seperti yang kita lakukan pada malam ini, pembinaan bagi keluarga binaan, pendampingan UMKM hingga mampu memahami digitalisasi,” ucap Danny.

Kadensus 88 AT Polri, yang diwakili Dir Idensos Densus 88 Mabes Polri, Brigjen Pol. Arif Mukhfudiarto, menyampaikan hal kurang lebih sama. “Sesuai dengan namanya, Densus 88, yang bekerja tanpa putus seperti angka 8. Menyelesaikan masalah bukan hanya pada penyelidikan, penyergapan, hingga penahanan, tetapi berlanjut hingga pembinaan,” ujarnya.

“Kita melakukan pembinaan dengan binaan dan keluarga binaan, menjalin silaturahmi, hingga menjadi teman dan saudara,” lanjutnya.

Saat ini keluarga binaan telah mengembangkan berbagai kegiatan UMKM, seperti usaha menjahit, usaha bakso dan sosis bakar, usaha roti, keripik, donat, dan berbagai usaha lainnya.

Melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah memberikan berbagai kemudahan, di antaranya pendampingan UMKM.

Di malam silaturahmi ini, keluarga binaan dibekali pula dengan pengenalan BliBli, dari Senior Merchandising Officer Blibli, Angger Alfi Zakki, yang mengajarkan tentang bagaimana memperkenalkan dan memasarkan produk mereka secara digital di aplikasi Blibli. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version