Si Jago Merah Lahap 12 Rumah di Mamajang

  • Bagikan
Kondisi Rumah Warga di Mamajang Pasca Kebakaran, Jumat (13/10)

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Si jago merah kembali melalap sedikitnya 12 unit rumah warga di Jalan Serigala, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar. Peristiwa kebakaran ini berlangsung pada Kamis (13/10) siang.

Menurut informasi, kebakaran berlangsung sejak pukul 12.30 WITA. Di mana pantauan di lokasi sekitar pukul 14.30 WITA, petugas gabungan masih bahu-membahu memadamkan api di beberapa rumah warga yang terbakar.

Dalam proses pemadaman tersebut, petugas terlihat kesulitan lantaran kencangnya tiupan angin sehingga api dengan mudah menjalar ke beberapa rumah.

Terlihat juga api menyebrang ke rumah berlantai dua yang ada di sebelah lorong. Beruntungnya, api hanya melalap bagian plafon rumah tersebut.

Kapolsek Mamajang, Kompol Sulkarnain yang ditemui di lokasi mengatakan, pada peristiwa tersebut sedikitnya sepuluh Kartu Keluarga (KK) yang merasakan dampaknya.

“Sekitar 10 KK di sini, dua terdampak, total semuanya 12 rumah. Yang hangus terbakar ada sembilan rumah,” kata Sulkarnain di lokasi.

Diceritakan Sulkarnain, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 Wita saat jemaah masjid masih melaksanakan salat Jumat.

“Warga masih berada di dalam masjid, di Masjid Babul Sa’adah ada yang berteriak, melihat asap besar dari lorong,” Sulkarnain menuturkan.

Sesuatu yang disyukuri Sulkarnain, pada peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Hanya saja, dari jumlah KK yang disebutkan Sulkarnain mengalami kerugian materil karena seluruh isi rumahnya hangus terbakar.

Lebih lanjut kata dia, untuk penyebab kebakaran masih sementara dalam penyelidikan. “Penyebab kebakaran sementara kita masih melakukan penyelidikan,” sebutnya.

Di tempat yang sama, salah seorang pemilik rumah bernama Muhammad Syahril (64) menduga, konsleting listrik menjadi pemicu kebakaran tersebut.

“Mungkin gara-gara konsleting listrik, dari belakang rumah itu. Tapi Alhamdulillah tidak ada korban,” ucap Syahril.

Syahril mengatakan, dirinya saat kebakaran sementara berada di Masjid. Sementara yang ada di rumah hanya istrinya seorang.

“Sedang makan mamanya Radi waktu kejadian, tiba-tiba ada yang bilang ada api, jadi heboh mi berteriak mi semua orang,” ungkapnya.

Dituturkan Syahril, istrinya hanya mampu menyelamatkan surat-surat rumah karena api begitu cepat menjalar ke setiap sudut rumah. “Pas ada api, hanya surat-surat yang bisa diselamatkan,” Syahril membeberkan.

Lanjutnya, dirinya selama ini tinggal bersama istri, anak, dan menantunya. Setelah kejadian itu, dia tidak tahu lagi akan tinggal di mana.

“Ke depan, saya tidak tahu mau tinggal di mana. Kalau keluarga di Makassar Alhamdulilah adaji. Semoga bisa membantu,” pungkasnya. (Isak/B)

  • Bagikan