Penentuan Rektor UMI Sisa Tunggu Hasil Rapat Pengurus Yayasan

  • Bagikan
Pengurus Yayasan Wakaf UMI Foto Bersama Usai Lakukan Penjaringan Pemilihan Rektor (Pilrek), Sabtu (4/11)

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Civitas Akademika Universitas Muslim Indonesia (UMI) telah melakukan Pemilihan Rektor (Pilrek) mengganti Prof Basri Modding pasca dipecat. Hasilnya, rapat Senat yang diikuti 61 orang memenangkan Prof Sufirman Rahman.

Berdasarkan hasil suara, Direktur Pascasarjana (PPs) UMI itu meraih 51 suara. Disusul mantan Dekan FTI Prof Zakir Sabhara 7 suara dan Dekan FH UMI yang juga Kepala Komisi Etik UMI, Prof La Ode Husen hanya 1 suara.

Meski Prof Sufirman Rahman meraih suara terbanyak, namun hasil tiga besar itu akan disetor kemudian dibahas dalam rapat pengurus yayasan wakaf UMI.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof Mansyur Ramly mengatakan bahwa nama-nama yang mendapat suara akan disampaikan kepada pengurus Yayasan menentukan.

“Alhamdulillah kita bersyukur bahwa senat telah berhasil memberikan pertimbangan kepada calon-calon Rektor yang akan ditetapkan oleh pengurus Yayasan UMI,” ujar Prof Mansyur Ramly, di gedung menara UMI, Sabtu (4/11).

Ketua Dewan Guru Besar UMI itu mengatakan hal itu berdasarkan peraturan statuta UMI dimana senat memberikan pertimbangan calon rektor untuk disampaikan ke pengurus Yayasan untuk ditetapkan.

“Rektor terpilih ini mengisi sisa jabatan rektor sebelumnya yaitu sampai pada 2026,” tegasnya.

Prof Mansyur menyampaikan, usulan hasil penjaringan rektor ke tiga besar ini diberikan paling lambat 6 November. Kemudian, pengumuman hasil rapat pengurus yayasan disampaikan 15 November 2023.

“Mudah-mudahan jadwal tidak berubah, saya harap juga nanti pimpinan UMI hadiri rakornas yang akan berlangsung di Pekanbaru, nanti disitu juga kita perkenalkan Rektor baru,” harapnya.

Dia menambahkan, dengan adanya Rektor baru selaku PAW. Ini untuk menunjukkan kepada publik jika UMI saat ini baik-baik saja dan tidak ada masalah sehingga masyarakat akan merespon lagi lebih baik kedepan.

“Saya sangat menghargai terutama kepada 3 calon penuh keikhlasan mau dipilih dan tidak dipilih ini menunjukan salah satu nilai Islam kepada kita, jabatan Sebanrnya hanyalah amanah tapi sebenarnya itu adalah amanah buat kita kepada bangsa dan negara,” tukasnya. (*)

  • Bagikan