Ustad Abdul Somad Lepas Mahasiswa Al Azhar Asal Sulsel ke Mesir, Ini Lima Pesannya

  • Bagikan
Ustad Abdul Somad Lepas Mahasiswa Al Azhar Asal Sulsel ke Mesir, Senin (6/11).

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Penceramah Kondang Ustad Abdul Somad melepas Mahasiswa Al Azhar asal Sulsel ke Mesir, Senin (6/11). Rencananya, mahasiswa tersebut akan berangkat pada 17 November sebanyak 60 orang. Pemberangkatan dibagi beberapa tahap.

Pelepasan Mahasiswa Al Azhar asal Sulsel ke Mesir ini dirangkaikan dengan Tasyakuran Ikatan Cendekiawan Alumni Timur Tengah (ICATT). Hadir ketua ICATT Aderus, Bunyamin Yapid, Iqbal Djalil, dan sejumlah alumni Al Azhar Kairo Mesir.

Ustad Abdul Somad mengatakan pertemuan dengan agenda pelepasan Mahasiswa Al Azhar Kairo merupakan sesuatu yang bahagia. Pasalnya, kegiatan ini mengingatkan saat dirinya dulu ikut berangkat belajar ke negeri Mesir.

“Adek-adek sangat beruntung yang berangkat hari ini. Kenapa? Dulu kami tidak ada pelepasan oleh organisasi Timur Tengah,” ucap Ustad Abdu Somad, Senin (6/11).

Dirinya tidak ingin ada lagi Mahasiswa Indonesia di Al Azhar dilepas tanpa pendampingan ikatan Timur Tengah. Sehingga, kata UAS, dirinya meminta ke seluruh kepala daerah untuk mengirim warga bersekolah di Al Azhar semampunya. Sebab, pendidikan ini penting.

“Untuk bekal, ada lima sukses yang ditanamkan Mahasiswa Al Azhar yang akan berangkat ini. Pertama, Sukses Studi,” ungkapnya.

Sukses studi, sambung Mahasiswa Al Azhar angkatan 1998 itu menjelaskan, meniti karir hingga program doktor. Maksimalkan pembelajaran di Kairo Mesir mulai awal tiba hingga meraih gelar LC, MA bahkan Doktor.

“Sukses kedua, tuntas hafalan sunnah 4 mazhab. Kalau libur, usahakan maksimalkan waktu membaca itu,” jelasnya.

Kemudian, kata Ustad Abdul Somad, Sukses Organisasi. Dirinya mengimbau Mahasiswa Al Azhar jangan hanya sibuk dalam akademik tapi juga rutin mengikuti pertemuan organisasi. Hal ini sangat penting pasca lolos dari Al Azhar Kairo Mesir.

“Jadi kalian harus aktif berorganisasi. Aktif di NU, Muhammadiyah, PPMI, KKS. Kan mana tau pulang diminta jadi presiden,” ucapnya.

“Keempat, Sukses Metodologi. Di Mesir, banyak metode yang digunakan. Semua harus dipahami karena saat pulang nanti ada minta ruqyah tapi tidak paham. Itu tidak boleh,” tambahnya.

Terakhir atau Keliam, kata UAS, Sukses Komunikasi. Ada dua, salah satunya menulis. Dimana, para senior ICATT banyak yang ahli menulis. Sulitnya di Kairo, Mesir jika tidak ada khutbah banyak yang tidak bisa. “Nah ini yang harus dipelajari dan mulai belajar dan melatih ceramah dengan berbagai cara misalnya lewat Channel Youtube,” ungkapnya. (*)

  • Bagikan