Pengaruh Tokoh Politik Sulsel dalam Pilpres 2024, Dari Jusuf Kalla Hingga Mantan Bupati

  • Bagikan
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Tokoh politik dari Sulawesi Selatan punya pengaruh dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Mulai dari tokoh yang berkecimpung di level nasional hingga daerah, termasuk mantan kepala daerah.

Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma, menilai di Sulsel ini sangat banyak tokoh bisa memberikan efek besar.

Misalnya, mantan Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla dan pendiri Bosowa corp Aksa Mahmud.

Kemudian, ada mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Nurdin Halid (NH), Andi Amran Sulaiman (AAS), dan Rusdi Masse Mappasessu.

“Lalu banyak tokoh lainnya yang tidak bisa saya sebut satu persatu,” kata Sukri, Senin, 4 Desember.

Mereka semua ini dinilai punya patron-patron dan masing-masing memiliki basis dukungan. Termasuk para mantan bupati, khususnya yang pernah menjabat dua periode.

Paling tidak para mantan bupati ini memiliki basis di wilayah yang pernah menjadi kekuasaannya. Sehingga kata dia, peran tokoh ini masih akan sangat besar terhadap peningkatan elektoral kandidat. Sebab masih banyak masyarakat bisa didekati oleh tokoh sentral.

Sukri menjelaskan bahwa pada prinsipnya, semua kandidat pasti berusaha untuk mengakses masyarakat. Untuk mengakses masyarakat tentu dilihat dengan cara yang tepat karena dalam konteks masyarakat, berbeda-beda mekanismenya.

Untuk Sulsel, kata Sukri, masih banyak masyarakat yang bisa didekati melalui tokoh-tokoh sentral, tokoh penting, aktor-aktor penting atau para elite.

Sebab itulah setiap kandidat yang datang ke Sulsel pasti berupaya bertemu dengan para tokoh. Tentu salah satu yang diharapkan adalah ada efek elektoral.

“Bahwa kemudian diterima oleh tokoh tersebut atau tokoh tersebut menjadi penting bagi para kandidat karena memang patron-patron seperti itu masih ada. Masih cukup kuat. Karena paling tidak setiap tokoh itu punya basis daerah,” pungkas Dekan Fisip Unhas itu. (fajar online)

  • Bagikan