Tingkat Inflasi Parepare Capai 2.82 Persen, Kepala BPS Prediksi di Bulan Maret Berpotensi Lebih 3 Persen

  • Bagikan

PAREPARE, BACAPESAN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Parepare baru-baru ini merilis data inflasi untuk Februari 2024. Menurut laporan tersebut, tingkat inflasi year on year (y-on-y) di Kota Parepare mengalami kenaikan sebesar 2.82 persen.

Adapun, komoditi yang memberikan andil dominan terhadap inflasi y-on-y mencakup beras sebesar 1,19 persen, tomat 0,37 persen, ikan cakalang 0,08 persen, ikan tuna, dan cabai merah masing-masing 0,07 persen. Sedangkan untuk inflasi month to month (m-o-m) mencapai 0,85 persen.

Kepala BPS Kota Parepare Suparno, mengatakan beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan inflasi tersebut melibatkan beras, tarif parkir, cabai, telur, dan ikan asin.

Karena itu, dia menekankan perlunya pemerintah kota (Pemkot) untuk mengantisipasi lonjakan inflasi, terutama di bulan Maret, yang merupakan bulan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat.

“Hati-hati bulan ini (Maret) adalah bulan di mana kebutuhan masyarakat meningkat,” katanya, Minggu, 3 Maret 2024.

Dia memperkirakan, tanpa pengawasan yang tepat, inflasi di Parepare bisa melampaui 3 persen untuk year on year, dengan posisi inflasi pada bulan Februari mencapai 2,82 persen.

“Sebelumnya dengan bulan yang sama terjadi inflasi, dan kalau tidak dijaga bisa saja inflasi kita akan menembus 3 persen untuk Y on Y, dan posisi inflasi kita dibulan februari sebesar 2,82 persen untuk Y on Y, ” jelasnya.

Dia berharap agar pihak terkait melakukan berbagai upaya dalam menekan inflasi di bulan ini, dengan menjaga ketersediaan beras, termasuk cabai, dan telur haru di jaga.

“Ketersedian beras harus tetap tejaga apalagi sampai saat ini belum ada panen, ini adalah tugas Bulog. Ketersediaan cabai juga harus terjaga, telur supaya harganya bisa stabil pakannya. Harus tetap terjaga dan murah jangan sampai harganya naik disebabkan pakan ternaknya naik dan terbatas,” ungkapnya.

Sebelumnya, Pedagang Pasar Sentral Lakessi, Kota Parepare Fatmawati menyampaikan kekhawatirannya terkait mahalnya harga beras yang terus meningkat sejak awal tahun 2024 ini.

Dia mengatakan, harga beras mengalami kenaikan secara bertahap. Saat ini, harga beras berkisar antara Rp15.500 hingga Rp16.000 per kilogram. Bahkan, harga di gudang beras juga naik sebesar Rp15.000 per kilogram.

“Ketika kita ambil dari gudang beras, harganya sudah Rp15.000. Keuntungan yang kami dapatkan hanya sekitar Rp200 hingga Rp500 rupiah,” singkatnya.(rud)

  • Bagikan