BI: Tiga Sektor Ini Mampu Selamatkan Perekonomian Sulsel dari Bayang Resesi

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Direktur Bank Indonesi (BI) Sulsel, M Firdauz Muttaqin menilai ada tiga sektor yang perlu di dorong untuk memajukan ekonomi Sulawesi Selatan.

Hal ini di ungkapkan Firdauz dalam jumpa persnya Rabu (8/2/2023). Menurutnya tiga sektor tersebut antara lain sektor pertanian, sektor pertanian dan impor.

Khusus sektor pertanian, Firdauz menilai Sulawesi Selatan bahkan Sulawesi pada umumnya merupakan daerah potensial yang memang merupakan sumber pangan negara.

“Sulsel sumber pangan bagi Indonesia dan Indonesia Timur. Di berbagai daerah seperti Bone Sidrap dan Luwu menjadi penghasil beras. Bukan hanya di Sulsel, di Sulawesi pada umunya menjadi produsen pangan,” ucapnya

Menurut Firdaus, sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar dari pertumbuhan ekonomi dimana pertanian menyumbang 22 persen, 14 persen perdagangan, dan 13 persen dari industru.

Untuk sektor pariwisata yang menjadi unggulan karena ketika terjadi kelemahan permintaan dari luar negeri sektor pariwisata ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi.

“Sektor Wisata disini bukan hanya wisata pegunungan atau lautan tetapi karena Sulsel merupakan Hub, kita bisa meningkatkan kunjungan hotel hotel, event olah raga juga penting di tumbuhkan,” ujar Firdaus

“Wisata kesehatan juga perlu di tingkatkan, contohnya di Singapura yang memiliki fasilitas kesehatan yang sangat baik. Saat ini Singapura memiliki jumlah wisatawan hingga 19 juta pertahun sedang Indonesia hanya 16 juta kunjungan pertahun. Ini yang perlu kita tangkap. Apalagi sekarang ada RS OJK yang di bangun. Selanjutnya wisata pendidikan apalagi Sulsel punya kampus kampus terbaik. Sektor wisata bukan hanya melihat pemandangan tetapi menginap di hotel, menikmati makanan dan berbelanja juga sebagai wisata,” sambungnya.

Terakhir Ekspor dari sisi barang barang primer. Firdauz menilai ini perlu di tingkatkan dan lebih baik jika masyarakat meningkatkan kualitas ekspor yang selama ini kebanyakan barang mentah.

“Nantinya ada upaya hirilisasi bukan hanya pangan dan bahan mentah,”pungkasnya. (*)

  • Bagikan