Balai Bahasa Sulsel Gelar Sarasehan Ruang Bertukar Pikiran tentang Pelestarian Bahasa Daerah

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Sarasehan Pelestarian Bahasa Daerah bertajuk “Penguatan Jejaring Pemangku Kepentingan untuk Menyukseskan Revitalisasi Bahasa Daerah di Sulawesi Selatan”.

Sarasehan dengan menghadirkan Gubernur Sulsel yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulsel, Dr Andi Aslam Patonangi dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek, Prof H Endang Aminuddin Aziz sebagai Pembicara ini digelar di Hotel Four Point Sheraton, Makassar, Senin, 19 Juni 2023.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel, Dr Ganjar Harimansah mengatakan Saresehan itu digelar untuk membuka ruang dalam bertukar pikiran tentang pelestarian bahasa daerah di Sulsel.

“Sarasehan ini menjadi wadah untuk bertukar pengalaman tentang hal-hal yang ditemukan di lapangan dan itu akan dijadikan dasar dalam mengambil kebijakan langkah berikutnya,” papar Ganjar, sapaan karib dia.

Sementara, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek, Prof H Endang Aminuddin Aziz mengapresiasi kegiatan itu.

Dia menguraikan, Sarasehan yang diikuti berbagai Pengiat Pelestarian Bahasa Daerah, seperti Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI) Sulsel, Himpunan Pelestari Bahasa Daerah (HPBD), para Ketua KKG, dan MGMP Bahasa Daerah, serta para Ketua Prodi Sastra Daerah Unhas dan UNM ini dapat memberikan pencerahan tentang permasalahan pelestarian bahasa daerah yang terjadi di lapangan.

“Saya melihat kegiatan ini sesuatu yang sangat berguna sehingga informasi itu tidak datang dari satu arah yang bisanya dari pemangku kebijakan dari pemerintah kepada masyarakat tapi justru masyarakat juga memberikan informasi,” ucap Aminuddin.

Salah satu persoalan yang mencuat dalam Sarasehan itu adalah penataan linearitas dak sertifikasi pendidik guru mapel Bahasa Daerah. “Ini juga menjadi bahan bagi saya untuk dibicarakan dengan teman-teman di unit, utamanya terkait dengan PPG dan linearitas bahasa daerah,” tegas Aminuddin.

Hadir pula dalam kegiatan itu sejumlah guru besar dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas), seperti Prof Nurhayati Rahman, Prof Muhlis Hadrawi, Prof Nurhayati, Prof Gusnawaty, dan Dr Ery Iswary. Guru besar pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah UNM pun demikian. Nampak terlihat Prof Kembong Daeng dan sejumlah Dosen lainnya. (***)

  • Bagikan